Minggu, 30 Oktober 2011

Pilihan sulit itu datang lagi...........

Akhirnya....setelah 2 kantor kulewati...dan sukses menghindari acara yang satu itu, kini di kantor yang telah setahun lebih kutempati ini....ternyata ada juga kegiatan itu. Kegiatan apa sih yang membuat sebegitu susahnya saya untuk mengikuti??? Kegiatan itu bernama OUTBOND. Hah???? Orang yang mendengarkan pasti terkaget-kaget dan tertawa dan mungkin menganggap saya lebay ya? Tapi begitulah saya. Sebisa mungkin dan sedapat mungkin...(sama saja bahasanya) saya menghindarinya. Tapi kenapa....kenapa??? Ini alasannya :
1. Yang pertama dan utama.....kenapa sih outbond selalu dilakukan di luar jam kerja?? (Sabtu/Minggu)?? Kalau memang benar ini program wajib Kanwil....mengapa gak pakai jam kerja aja? Alasan yang pernah saya dapat....nanti mengganggu pelayanan. Kan bisa dilakukan sebelum hari sibuk Pelayanan (tanggal 20 ke atas). Mana gak boleh bawa keluarga. Lha gimana dengan anak-anak saya? Mereka punya kesempatan untuk berpuas-puas curhat dan main sama saya HANYA di Hari Sabtu dan Minggu, tega banget waktu yang cuma 2 hari harus dipotong juga untuk kegiatan "senang-senang" begitu (egois gak sih saya kalau ikut???) Dalam seminggu......dari Senin sampai Jumat dari jam 05.45 dah meninggalkan mereka...ketemu lagi jam 7 malem. Nggak rela...nggak ikhlas...kalau harus mengurangi lagi jatah waktu mereka.
2. Yang kedua itu........saya nggak suka model kegiatannya. Laki-laki dan perempuan bercampur....ketawa-ketiwi...ha..haa..hi..hi...Lha nanti kalau ada kegiatan panjat-panjatan....terus ada perempuan yang jatuh....pasti deh refleks...yg nolong siapa??? Yg ada disekitarnya kan???Kalau laki-laki gimana?? Kan bukan muhrim....Lha terus gimana??? Nah selama kegiatannya masih seperti itu......kalaupun dengan amat sangat terpaksa sekali saya diwajibkan ikut....bolehkah saya menjadi penonton saja? Tapi.....anak-anak....??? (tetep inget aja deh)

Yang menjadi tanda tanya besar saya.....kenapa sih kegiatan yang satu itu "dipaksakan" banget. Kalau memang untuk memupuk slogan "MAJU PASTI" sepertinya perlu dipertimbangkan ulang deh. Kenyataannya.....kita itu kompak kalau dalam keadaan senang aja. Buktinya.....penerimaan gak tercapai juga. Beban kerja juga timpang sebelah. Jadi mana manfaatnya buat membangun slogan "maju pastinya?" Mendiiiiing kalau memang banyak dana nganggur yang harus dihabiskan....dibagiin aja...lebih manfaat sepertinya. (Hmmm ini mah hayalan tingkat tinggi) ya???

Yah....mudah-mudahan kali ini saya masih "dilindungi" sama Allah untuk bisa tidak ikut serta kembali...karena saya masih ingin memegang teguh prinsip menghindari Khalwat itu. Semoga Allah mengabulkan doa saya.

Rabu, 26 Oktober 2011

Martabak yang gagal

Si Mas dan kakak dah berkali-kali minta dibikinin martabak manis. Tapi dasar Ibunya sok sibuk...(duh egois banget ya aku?) permintaan itu tertunda terus. Biasanya solusi yang paling cepat dan tepat ya itu....beli jadi...tinggal makan deh. 

Tapi...lama-lama dipikir....kasihan juga ya mereka? Apalagi si adek mendadak ikutan jadi suka martabak manis. Plus ditambah bujukan si Ayah.....kemarin mencoba memberanikan diri deh bikin si martabak ini. Dengan takaran kira-kira (hiks...timbangannya dah rusak buat mainan karena lama dianggurin) mencobalah berkreasi. Browsing resep....disana dibilang didiamkan dulu 30 menit. Sambil nunggu 30 menit itu....saya nidurin si Adek....eh....terbawa deh...ikut tidur. Hiks...entah berapa lama tuh adonan dianggurin. Jam tiga pagi baru dibakar...yang pertama kok gosong???? O...rupanya apinya harus keciiiiiil sekali. Olesin mentega, taburin keju, susu...jadi deh.....

Dengan PD nya hasil karyaku....aku pamerin tuh ke Mas dan kakak...dan reaksi mereka........langsung rebutan (hi...hi...padahal belum mandi), semakin GR aja saya. 

Tapi.....ke-GR-an saya langsung musnah ketika mendapat sms dari ayah katanya martabaknya kurang ini, kurang itu dan menyimpulkan nilai martabakku 7. Oh....God....dah bangun pagi-pagi sampai ketiduran juga...cuma dapet nilai 7???? Pelit banget Si Ayah.

Tapi gak pa-palah...namanya juga baru mencoba. Yang terpenting....sudah bisa memenuhi keinginan jagoan-jagoan dan putri kecil saya. Binar suka cita dari sorot mata mereka yang sangat senang dengan karya Ibunya, juga keriuhan tawa mereka saat berebut martabak itu...sungguh adalah upah yang tak ternilai atas jerih payah saya semalam. Semoga hal kecil yang saya berikan ini menjadi kenangan manis tak terlupakan saat mereka dewasa nanti. Makasih ya Mas Mallysa??????




Senin, 24 Oktober 2011

Menumpahkan Rasa

Seminggu ini...banyak memendam rasa kecewa pada seseorang. Mengungkapkannya melalui coretan mungkin akan sedikit mencairkan suasana hati. Sudah mencoba berbagi dengan orang yang bisa dipercaya....kesimpulannya...manusiawi jika saya kecewa. Tapi....sejauh ini hanya bisa memendamnya, dan belum juga mempunyai keberanian untuk mengutarakannya. 

Mencoba merenung kembali.....mungkin rasa kecewa itu muncul karena idealisme dalam diri saya yang terlalu tinggi. Mungkin saya yang terlalu kuat memegang teguh apa yang menurut saya itu benar. Tapi diluar sana, banyak sekali faktor-faktor "X" yang selama ini tidak pernah saya sadari kehadirannya. Tapi apapun alasannya....saya harus mengambil hikmah. Bahwa saya harus lebih banyak bersyukur kembali atas segala yang telah terjadi, baik itu pahit ataupun manis.....Karena saya yakin ...Allah telah menyelipkan hikmah dan Tarbiyah di dalamnya.

Semoga.....Allah senantiasa menempatkan saya ke dalam golongan orang-orang yang bersyukur

Rabu, 12 Oktober 2011

Setiap perempuan jauh dilubuk hatinya, saya yakin merindukan profesi ini. Ibu Rumah Tangga. Ya! Sayapun demikian. Namun dengan segala alasan dan kondisi, tidak semua perempuan menikmati masa-masa indah itu. Dan saya termasuk didalamnya. Tapi saya akan tetap merindukan masa itu. Ada teman bilang...jika Rasa rindu yang menggebu adalah modal yang cukup kuat untuk bisa mendapatkan apa yg kita inginkan. Karena dari rasa itu...kita terpacu untuk meraihnya. Semoga perasaan rindu itu akan terus membara di hati saya....selamanya.

Sesungguhnya....Allah Maha mengetahui, apa yang terbaik buat hamba-Nya. Saya yakin...., saya berada di tempat ini, dengan segala tugas diluar tugas mulia Ibu Rumah Tangga, semata adalah kehendak-Nya.

Kamis, 06 Oktober 2011

Mengawali Hari

Hari ini kami mengawali hari dengan kegiatan yang asyik sekali. Karena si Kakak pingin dibuatkan bolu kukus kesukaannya.....maka jam setengah 4 pagi kita berdua dengan semangat pagi turun ke dapur. Ramai sekali di sana, ada bunyi mixer, adik yang gak mau kalah membantu mengacak-acak peralatan, juga si Mas yang suka komentar. Jam setengah 5 kelar deh. Bolu kukus dengan 2 lapis warna yang agak "berantakan" karena si kakak salah memasukkan pewarna pun langsung diserbu.

'"Alhamdulillah.......tiada kebahagiaan yang berharga selain melihat pancaran suka cita di mata malaikat-malaikat kecilku" Harapanku......semoga kelak apa yang kami lakukan ini akan menjadi kenangan termanis dalam perjalanan hidup mereka kelak jika dewasa.

"Tetap tersenyum dan tertawa malaikat-malaikatku......karena tawa kalian adalah penyemangat hidup Bunda untuk berbuat lebih baik lagi" Dan malam ini.....Bunda masih bisa melihat sisa kebahagiaan itu dalam lelap tidur kalian.